Aulian, Bayi Penderita Radang Otak di Butur Butuh Uluran Tangan

waktu baca 2 menit
Aulian, bayi penderita radang otak terbaring di RSUD Butur, Rabu (23/9/2020) Foto. Shun Waode/Sultra News

Buton Utara – Aulian Putra (9), anak pasangan Sobary dan Mahdah, warga Desa Triwacu-wacu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara, mengidap penyakit radang selaput otak.

Kini Aulian terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Butur menjalani perawatan. Namun, kondisi ekonominya yang sulit membuat ayah Aulian kebingungan untuk membayar biaya pengobatan di rumah sakit.

Saat ini ayah Aulian tak dapat berbuat banyak, selain berharap adanya bantuan untuk biaya pengobatan anaknya yang kini terbaring di rumah sakit.

Kondisi Aulian juga makin memprihatinkan, nampak disejur tubuhnya terpasang alat perekam jantung dan alat bantuan pernafasan yang melekat di hidungnya.

Sobary menuturkan, semenjak di rumah sakit ia kadang mendapat bantuan seadanya dari setiap pembesuk yang datang.

“Iya, ada saja setiap pembesuk yang datang kasih,” ucap Sobary saat ditemui Sultra News di RSUD Butur, pada Rabu (23/9/2020).

Aulian harus segera dirujuk ke rumah sakit Bahteramas. Sebab, kondisi kesehatannya kian memburuk. Hal itu akibat fasilitas alat RSUD yang masih terbatas, sehingga bayi berusia 9 bulan itu harus segera dirujuk.

Namun, faktor biaya menyebabkan Sobary tidak masih berpikir panjang dan harus mencari bantuan dimana lagi.

“Jangan dibiarkan lagi harus ada tindak lanjut pengobatanya bukanya kita tidak mau menangangi tapi fasilitas RSUD disini belum lengkap dan lebih baiknya di rujuk ke Bahateramas,” kata seorang tenaga kesehatan di RSUD Butur.

Sobary menuturkan, sebelum divonis menderita radang selaput otak, anaknya itu awalnya hanya mengalami demam biasa.

“Awalnya itu sakit panas demam, tapi kita kira sakit demam biasa, makanya kita rawat dirumah karna kan anak kecil biasa demam kalau lagi tumbuh gigi,” tutur Sobary.

Kondisi anaknya itu memburuk, akibat tidak cepat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

“Setelah sakit demamnya dua hari itu sembuh beberapa hari, tiba tiba demam lagi begitu begitu terus sampai kejang kejang, dan disitu langsung dibawa ke RSUD. Dan kata dokter anak saya sakit radang selaput otak,” kata Sobary.

Pria yang berprofesi sebagai petani ini berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) Butur mau memberikan bantuan untuk biaya pengobatan anaknya.

“Saya sebenarnya takut bicara, jangan sampe orang diluar ada pembicaraan lain, tapi jujur sekarang kita ini bingung dan buntu pikiran mau bagaimana lagi, semoga dengan adanya pemberitaan ini bisa membantu kami,” ujar Sobary dengan penuh harap. (B)

Laporan : Shun Waode
Editor. Yayan