Kisah Pilu Keluarga Kurang Mampu di Moramo, Berjuang Merawat 3 Anaknya yang Cacat

waktu baca 2 menit
Dua anak Amin yang cacat dalam kondisi serba keterbatasan ekonomi (Foto. Nadiya)

Konawe Selatan – Malang nian nasib dialami keluarga Muhammad Amin (38) tahun dan istrinya Manatia yang tinggal di sebuah gubuk sambil merawat ketiga anaknya yang cacat, Minggu (23/2/2020).

Bagaimana tidak, hidup dalam kondisi serba berkekurangan, Amin dan istrinya tabah merawat tiga anaknya yang mengalami cacat

Anak pertamanya bernama Mardian, menderita lumpuh akibat infeksi pada tulang kakinya dan rumah sakit menganjurkan untuk diamputasi.

Anak Kedua, Muhammad Fitra, berusia 7 bulan juga mengalami nasib serupa tidak dapat melihat bahkan bisu dengan kondisinya yang memprihatinkan.

Dan anak Ketiganya, Akbar yang berusia 13 tahun, mengalami kebutaan sejak lahir hingga kini tidak dapat melihat.

Hanya bermodal pekerjaan sehari-hari sebagai penjaga empang, penghasilan yang diperoleh Amin tidak mampu untuk biaya pengobatan anaknya yang sakit.

Bahkan, untuk hidup sehari-hari terkadang Amin dan istrinya dapat bantuan dari keluarga maupun tetangga di tempatnya tinggal.

Digubuk berdinding papan berukuran kecil yang berdiri diatas empang milik warga, Amin menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya itu.

Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Amin bersama istri dan ketiga anaknya. Selain hanya bisa pasrah menerima ditengah kondisinya yang serba dengan keterbatasan.

Amin rela meninggalkan kampung halamannya dengan membawa ketiga anaknya merantau ke Konawe Selatan (Konsel), untuk mencari sesuap nasi.

Saat ini, Amin dan keluarga kecilnya tinggal di sebuah gubuk kecil berdiri diatas empang milik warga di Desa Rano’oha, Kecamatan Moramo, Konsel, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tidak ada kata lain, Amin hanya berharap ada dermawan yang mau bersimpati memberikan bantuan untuk biaya pengobatan ketiga buah hatinya itu.

Laporan. Wayan Sukanta