Walikota Kendari Ungkap Kelebihan Teknologi Metaverse di Acara Podcast SUKA Talkshow

waktu baca 2 menit
Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, saat menghadiri acara Podcast SUKA Talkshow di Lapangan Benu-Benua Kendari, Rabu (11/5/2022). Foto ist

KENDARI – Hadiri acara Podcast SUKA Talkshow, dalam rangkian peringatan HUT Kota Kendari yang ke-191 tahun, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, akhirnya memberikan penjelasan mengenai Kendari Verse.

Sulkarnain Kadir mengungkapkan kelebihan dari Kendari Verse atau teknologi Metaverse merupakan teknologi masa depan yang dibuat untuk menyambut kemajuan teknologi di masa yang akan datang.

“Sebagian kita mungkin masih bertanya-tanya, apa wujudnya? seperti apa bentuknya Kendari Metaverse ini?,” ujar Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, saat menghadiri acara Podcast SUKA Talkshow di Lapangan Benu-Benua Kendari, Rabu (11/5/2022).

Lebih lanjut Sulkarnain mengatakan bahwa teknologi Metaverse sekarang sudah mulai diterapkan Pemerintah kota Kendari walaupun sedang butuh penyempurnaan dan sedang di develope.

“Sudah kita mulai sekarang, mari kita sama sama menjadi subjek, pelaku dan menjadi bagian dari sejarah menghadirkan Metaverse di kota Kendari ini yang kemudian kita bisa membanggakan generasi kita,” katanya.

“Sehingga orang di Amerika pun tidak bertanya-tanya seperti apa itu jembatan teluk Kendari, kemudian masjid Al-Alam yang ada di tengah teluk, coba nanti kita masukkan teknologinya ke Metaverse, Kebun Raya Kendari berbagai hal lagi nanti yang ada di Kendari kita masukkan kesana sehingga orang, nanti tidak perlu lagi banyak bertanya, coba saja di Metaverse, supaya nanti mereka, karena penasarannya mau mencoba aslinya datang ke kota Kendari, merasakan langsung. Misalnya bagaimana rasanya ke Labengki, bagaimana rasanya ke Wakatobi, dan seterusnya. Ini nanti yang akan kita coba kita eksplor kedepan supaya teknologi Metaverse ini bermanfaat untuk masyarakat kita,”tambahnya.

Sulkarnain juga mengatakan bahwa kontribusi teknologi Metaverse dalam dunia pendidikan yakni dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar sejarah.

“Nanti kita coba pelan-pelan masuk bagaimana belajar sejarah teluk Kendari. Kita balik nanti ke tahun 1831 lewat Metaverse. Itu kalau kita lakukan di Dunia nyata tidak bisa. Dengan Metaverse kita bisa merasakan suasana Teluk Kendari tahun 1831. Jadi kita belajar sejarahnya lebih enak,” pungkasnya.

SN